Sabtu, 13 Desember 2008

AKHIR DARI HEGEMONI EKONOMI KAPITALIS ?

akhir dari hegemoni ekonomi kapitalis

Negara adidaya,  yang seolah menjadi  polisi dunia, yang selama ini menjadi rujukan ekonomi dunia, kini di landa krisis yang luar biasa hebatnya. Akibat krisis yang melanda Negaranya Barack Obama tersebut, dunia ikut terguncang. Akankah ini menjadi akhir dan sekaligus menjadi tanda hancurnya sistim ekonomi kapitalis ?

Kalau kita lihat, tanda-tanda kehancuran sistim ekonomi kapitalis ini sudah sangat nampak terutama pada tahun-tahun terakhir ini. krisis demi krisis terus melanda, berulang Dan tanpa henti. Di awali sejak tahun 1923 s/d 2001. bahkan kini krisis sudah sangat mengkawatirkan dengan munculnya krisis finansial di AS. 

Krisis AS mulai tampak dari melorotnya secara tajam indeks saham. Sejumlah perusahaan keuangan raksasa dunia bangkrut. Perusahaan perkreditan rumah Fannie Mae dan Freddie Mac yang memberikan garansi hutang sejumlah 5,3 triliun dolar AS atau separuh dari utang perkreditan rumah di AS ambruk. perusahaan investasi lainpun sepertinya tak mau ketinggalan, ikut-ikutan bangkrut seperti Merril Lynch, yang sempat menjadi raksasa Wall Street. termasuk juga AIG, salah satu perusahaan asuransi terbesar yang akhirnya minta suntikan dana darurat dari pemerintah AS sebesar 40 miliar untuk menghindari kebangkrutan.

Majalah wall street menyebutkan dengan kata-kata. "Sistim keuangan Amerika terguncang hingga ke pusarnya."  

Akibat krisis yang melanda AS tersebut sejumlah institusi negara, termasuk AS mulai menggelontorkan dana miliaran dolar AS  ke pasar modal. Cara ini dianggap akan mampu mem backup likuiditas agar dapat mengerahkan aktivitas ekonomi. bahkan sampai menasionalisasi bank, seperti yang terjadi di Inggris.

penyebab krisis ekonomi Paman Sam adalah akibat penumpukan hutang nasional yang mencapai 8.98 miliar triliun dolar AS. yang paling krusial adalah subprime mortgage, yakni kerugian surat berharga properti sehingga mengakibatkan bangkrutnya Lehman Brother, Merryl Lynch, Goldman Sach, Northen Rock, UBS dan Mitsubishi UF. 

Imbas krisis Global inipun juga di rasakan Jerman. Harian yang berada di Jerman. Der Tagesspiegel, yang terbit di Berlin berkomentar. "Jika tidak seluruh ketakutan menjadi kenyataan, sekarang terlihat betapa buruknya persiapan Jerman menghadapi penurunan konjunktur.... Negara tidak mampu lagi mengembalikan kemampuannya untuk bertindak. politik secara keseluruhan gagal mengambil manfaat dari laju konjunktur. Asuransi kesehatan, yayasan dana pensiun dan pasaran kerja tidak lagi kebal dari krisis."

Berbagai kalangan sudah memprediksikan akan dampak krisis keuangan yang melanda AS akan menjadi krisis global. Hal ini di karenakan ketergantungan negara terhadap AS sangat tinggi, baik di pasar keuangan maupun kegiatan ekspor-impor.

Krisis yang melanda AS, berimbas ke Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok, bahkan IHSG berada pada level tidak sehat. Bursa saham sempat istirahat beberapa hari. Lebih parahnya lagi krisis ekonomi berdampak pada produk andalan Indonesia yakni produk ekspor. Ekspor yang menjadi komoditi dan penghasil devisa negara, terutama produk pertanian (seperti minyak sawit, karet, kakao dan kopi), produk tersebut mendapat nilai tertinggi karena di bayar dengan nilai tukar dolar AS. 

Menurut Hendri, sebelum terjadi krisis hebat yang menimpa Indonesia sampai Agustus 1997, keadaan makro ekenomi masih terkendali, stabil dan aman. Namun, IMF menyarankan agar pemerintah Indonesia segera melakukan pengetatan uang. kebijakan itu akhirnya diamini pemertintah. "Kebijakan itu akhirnya memporak-porandakan sektor keuangan Indonesia," Ujarnya.

sistim kapitalis telah gagal akankah kita  berhadap pada sistim tersebut  mari kita beralih ke sistim ekonomi islam yang telah teruji mensejahterakan umat

Padahal hampir semua negara seperti AS, Eropa, Cina, Jepang, Malaysia dan negara lainnya mengambil langkah menurunkan tingkat suku bunga untuk mengantisipasi kekeringan likuiditas. Langkah BI menaikkan suku bunga mebuktikan Menteri keuangan  SBY-JK dan Gubernur BI tidak belajar dari kesalahan masa lalu.  Mereka lebih mempercayai IFM meski telah terbukti memjerumuskan Indonesia pada 1998," tegasnya. 

Lebih lanjut Hendri menilai, bahwa kebijakan tersebut menunjukkan keberpihakan pemerintah SBY lebih besar pada investor asing ketimbang rakyat banyak.

Krisis yang melanda belahan dunia, terutama negara utama pengusung ekonomi kapitalis, yakni AS, membuktikan bahwa ada yang salah dengan sistimnya. Tidak dapat di pungkiri krisis yang terjadi bukan sekedar persoalan teknis ekonomi, melainkan lebih pada pondasi ekonomi kapitalis yang rapuh.

paling tidak ada tiga sebab yang membuat ekonomi kapitalis kini mati suri.

Pertama: Sistim ekonomi kapitalis telah menyingkirkan emas sebagai cadangan mata uang, kemudian menjadikan dolar AS sebagai pendamping mata uang di negara-negara dunia. Akibatnya goncangan ekonomi sekecil apapun di AS akan menjadi pukulan yang hebat  bagi negara-negara lain.   

Kedua :Hutang-hutang ribawi alias bunga-berbunga telah menciptakan masalah perekonomian yang besar. Bahkan kadar hutang pokoknya terus mengembang sesuai dengan prosentase bunga yang berlaku sehingga menyulitkan negara mengembalikan pinjaman.

ketiga : Cacatnya sistim yang di gunakan di bursa dan pasar modal, yakni transaksi jual beli saham, obligasi dan komoditi yang tidak di sertai dengan adanya syarat serah terima komoditi yang bersangkutan, bahkan bisa di perjual belikan berkali-kali tanpa harus mengalinkan komoditi tersebut dari tangan pemilknya yang asli. 

Sebab lain yang menyebabkan hancurnya sistim ekonomi kapitalis adalah kesalahan memahami makna kepemilikan. Di mata para pemikir Timur dan Barat, kepemilikan umum adalah kepemilikan yang di kuasai  oleh negara, sedangkan kepemilikan pribadi merupakan kekayaan yang di kuasai kelompok tertentu. Akibat salah memahami fakta kepemilikan terjadilah goncangan dan masalah ekonomi. Sistim ekonomi kapitalis yang mengandalkan pada pasar bebas, privatisasi, dan globalisasi negara tidak bisa mengintervensi kepemilikan.

Padahal makna kepemilikan bukan sesuatu yang di kuasai oleh negara atau kelompok tertentu. Setidaknya ada tiga macam bentuk kepemilikan

Pertama: kepemilikan umum; meliputi semua sumber, baik yang keras, cair maupun gas, seperti minyak, besi, tembaga, emas dan gas, termasuk semua yang tersimpan di perut bumi, dan semua bentuk energi, juga industri berat yang menjadikan energi sebagai komponen utamanya. Dalam hal ini, negara harus mengekploitasi dan mendistribusikan ke rakyat.

Kedua: Kepemilikan negara. Kepemilikan ini diambil negara dari pajak, hasil perdagangan, industri dan pertanian   di luar kepemilikan ummum. 

Ketiga: Kepemilikan pribadi; kepemilikan ini bisa di kelola pribadi atau individu sesuai dengan hukum syariah.

Kehancuran sosialis dan kapitalis karena keduanya menjadikan kepemilika-kepemilikan ini sebagai sesatu yang di kasai negara atau kelompok tertentu (pribadi). Sosialis gagal dalam bidang ekonomi, karena menjadikan semua kepemilikan di kuasai negara. Sosialis berhasil dalam perkara yang memang di kuasai negara, namun gagal dalam perkara yang seharusnya di kuasai individu, seperti pertanian, perdagangan dan industri menengah.

Demikian halnya dengan yang dialami kapitalime. kehancuran sistim kapitalis di sebabkan karena menjadikan individu, perusahaan dan institusi berhak memiliki apa yang menjadi milik umum, seperti minyak, gas. sedangkan negara berada di luar dari semua kepemilikan tersebut. kondisi tersebut merupakan konsekuwensi logis akibat di terapkannya ekonomi pasar bebas, privatisasi dan globalisasi. 

Akhirnya semakin membuktikan bahwa, sistim kapitalis yang selama ini mengatur sistim ekonomi dunia mengalami mengalami goncangan yang hebat, di awali dengan rontoknya pasar modal, kemudian menjalar dan  pada akhirnya menjangkiti sektor- sektor lainnya. 

Akankah kita masih berharap pada sistim kapitalis yang saat ini sedag menderita penyakit kronis dan sulit untuk di carikan obatnya. Sedangkan obat yang di berikan dokter-doter ekonomi harganya teramat mahal, bahkan itupun tidak menajamin kesembuhan. yang terjadi sekarang justru membuat keadaan semakin parah dan di selimuti oleh perasaan panik. Inilah fakta, berakhirnya sistem kapitalisme, menyusul kematian sistim sosialis. 

inilah fakta, berakhirnya sistem kapitalis

Mujianto

(FE UMG)