Senin, 29 Desember 2008

GAZA MEMBARA UMAT ISLAM MENDERITA

gaza membara umat islam menderita
Hari ini Israel menyerang Gaza, yang didiami 1,5 juta muslim dan sampai saat telah membunuh lebih dari 320 warga dan ribuan lainnya terluka.

Rasulullah saw menyatakan>“Perumpamaan orang-orang beriman dalam kecintaan, kasih-sayang dan ikatan emosional ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggotanya sakit, mengakibatkan seluruh anggota tidak dapat istirahat dan sakit panas.” [HR. Bukhari]

Tubuh kaum mukmin kembali menderita, tidak bisa tidur dan demam ketika Israel melakukan aksi terornya terhadap muslim Palestina.
Gaza diserang hampir tiap hari selama bertahun-tahun. Namun, tidak puas hanya dengan membunuh muslim saja, Israel juga memblokade Gaza dan melarang pemasokan makanan, air, kesehatan dan bahan bakar untuk kebutuhan penduduk sehari-hari.Hidup untuk warga muslim sungguh sengsara bahkan banyak keluarga yang terpaksa harus makan rumput!Hidup untuk warga muslim sungguh sengsara bahkan banyak keluarga yang terpaksa harus makan rumput! Salah satu keluarga tersebut adalah Jindiya Abu Amra dan anak perempuannya yang berumur 12 tahun, dimana mereka mengais rumput untuk tetap bertahan hidup. “Kami makan sekali sehari yaitu dengan khobbeizeh,” kata Abu Amra sambil menunjukkan dedaunan dari semacam tanaman yang tumbuh liar di sepanjang jalan-jalan di Gaza. “Tiap hari saya bangun dan mulai mencari kayu dan plastik sebagai bahan bakar dan saya juga mengemis. Kalau tidak mendapat apa-apa, kami makan rumput ini.”

Israel adalah musuh umat Islam yang nyata. Kejahatannya terhadap warga muslim Palestina sudah jelas. Serangan terakhir ini sebenarnya tidak mengejutkan. Tapi yang lebih buruk dari itu adalah pengkhianatan para penguasa muslim seperti Hosni Mubarak dari Mesir dan perannya dalam membantu dan mendukung blokade Israel terhadap Gaza dan pendudukan Palestina.Tzipi Livni yang menjabat Menlu Israel sudah terang-terangan mengatakan bahwa Israel telah mempersiapkan serangan terhadap Gaza. Minggu lalu, ia menyuruh perwakilan Israel di luar negeri untuk melobi anggota Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Eropa untuk mendukung aksi serangan terhadap Gaza.

israel adalah musuh umat islam yang nyata
Kamis minggu ini adalah suatu tradisi di mana sebelum serangan besar terhadap muslim dimulai, Livni pergi menemui Mubarak di Mesir untuk tetap diam, menutup mata, dan tidak ikut campur dalam serangan Israel. Inilah bukti dukungan Mesir terhadap rencana Livni.
Editor utama harian Al-Quds Al-Arabi hari ini mengkritik habis Menlu Mesir Ahmed Aboul Gheit, yang tidak sedikitpun berani menyatakan sikap keberatan terhadap rencana Menlu Israel Tzipi Livni dalam mengancam Hamas, dalam kunjungannya ke ibukota Mesir minggu lalu.


Wahai Kaum Muslim!
Lihatlah betapa murahnya harga darah kita. Bukankah Rasulullah saaw pernah berkata:
Darah umat Muslim lebih berharga dibanding Ka’bah dan sekitarnya.”
Namun hari ini darah umat kembali tumpah membasahi jalanan Palestina, Iraq dan Afghanistan tanpa satupun yang bergerak untuk membalasnya. Karena begitu murahnya di Iraq, Amerika pun secara ringan mengakui untuk berhenti menghitung korban yang tewas!
 
Wahai Kaum Muslim!
Kami tahu darah kalian mendidih dan menderita sekali lagi. Inilah saatnya untuk mengarahkan daya dan kekuatan untuk bekerja mengganti penguasa boneka dan menunjuk satu pemimpin, yaitu Khalifah untuk menggantikan mereka. Khalifah adalah pemimpin, dimana ia adalah pelayan kalian dan bekerja untuk kepentingan kalian saja. akankah kita tega melihat penderitaan mereka darah mereka lebih berharga di banding ka'bah dan sekitarnyaIa akan hapus tapal batas- tapal batas yang mengkotak-kotak tanah muslim dan menyatukannya dalam satu negara besar, negara Khilafah. Hanya dengan itu, blokade laut terhadap Gaza bisa dihentikan, uang sadaqah disalurkan, dan penduduk Gaza laki-laki, perempuan dan anak-anak bisa terlindungi dari kebiadaban Israel.

Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Imam adalah perisai, dengan perisai itu Umat berperang dan melindungi dirinya.” [HR. Muslim]
Di bawah pimpinan Khalifah, imam yang menyatukan umat Muslim dunia, pasukan Islam disatukan untuk menghentikan kekejaman Israel dan membebaskan setiap jengkal tanah Palestina termasuk Gaza dengan Jihad, seperti yang dilakukan sebelumnya oleh Khalifah Nur-ad-deen dan panglimanya Salahudin Ayyubi semasa Perang Salib dulu.


Mesir saat itu berada dibawah kekuasaan Fatimid yang memisahkan diri dari kekuasaan Khilafah Abbasid. Perpecahan ini menyebabkan masuknya pasukan Salibi dari Eropa ke wilayah muslim hingga berhasil menduduki Al Quds dan Al Shaam (Palestina, Lebanon, Jordan, Syria, dan sebagian Iraq). Akhirnya Panglima Salahudin Ayyubi berhasil menundukkan Fatimid di Mesir, mengembalikan kesatuan Khilafah, dan kembali menyatukan pasukan Islam sekali lagi sebelum memusatkan satu kekuatan militer dalam membebaskan Al Shaam dan Al Quds dari pendudukan dan pengaruh pasukan Salib.

لبَّيْكَ اللَّهُمَّ وَمَلايِينٌ تَنْتَظِرُ تَلْبِيَةَ النِّداءِ وَلَمْ يَمْنَعْها مِنَ التَّلْبِيَةِ الْمالُ وَالْوَلَدُ بَلْ مَنَعَهُمْ حُدُودٌ وَحَواجِزٌ وَصَدُّ طُغاةٍ جَبابِرَةٍ تَحَكَّمُواْ بِالرِّقابِ وَالْعِبادِ .

Ya Allah! Kami siap mengabdi untuk-Mu, dan jutaan telah siap memenuhi panggilan jihad di jalanMu. Bukan dana maupun pemuda yang menjadi penghalang kami, namun perbatasan dan rintangan penguasa Taghut yang memasung kami. (Abdul Kareem, Khilafah.Com)
ya Allah Kami siap mengabdi untuk-Mu


Sabtu, 13 Desember 2008

AKHIR DARI HEGEMONI EKONOMI KAPITALIS ?

akhir dari hegemoni ekonomi kapitalis

Negara adidaya,  yang seolah menjadi  polisi dunia, yang selama ini menjadi rujukan ekonomi dunia, kini di landa krisis yang luar biasa hebatnya. Akibat krisis yang melanda Negaranya Barack Obama tersebut, dunia ikut terguncang. Akankah ini menjadi akhir dan sekaligus menjadi tanda hancurnya sistim ekonomi kapitalis ?

Kalau kita lihat, tanda-tanda kehancuran sistim ekonomi kapitalis ini sudah sangat nampak terutama pada tahun-tahun terakhir ini. krisis demi krisis terus melanda, berulang Dan tanpa henti. Di awali sejak tahun 1923 s/d 2001. bahkan kini krisis sudah sangat mengkawatirkan dengan munculnya krisis finansial di AS. 

Krisis AS mulai tampak dari melorotnya secara tajam indeks saham. Sejumlah perusahaan keuangan raksasa dunia bangkrut. Perusahaan perkreditan rumah Fannie Mae dan Freddie Mac yang memberikan garansi hutang sejumlah 5,3 triliun dolar AS atau separuh dari utang perkreditan rumah di AS ambruk. perusahaan investasi lainpun sepertinya tak mau ketinggalan, ikut-ikutan bangkrut seperti Merril Lynch, yang sempat menjadi raksasa Wall Street. termasuk juga AIG, salah satu perusahaan asuransi terbesar yang akhirnya minta suntikan dana darurat dari pemerintah AS sebesar 40 miliar untuk menghindari kebangkrutan.

Majalah wall street menyebutkan dengan kata-kata. "Sistim keuangan Amerika terguncang hingga ke pusarnya."  

Akibat krisis yang melanda AS tersebut sejumlah institusi negara, termasuk AS mulai menggelontorkan dana miliaran dolar AS  ke pasar modal. Cara ini dianggap akan mampu mem backup likuiditas agar dapat mengerahkan aktivitas ekonomi. bahkan sampai menasionalisasi bank, seperti yang terjadi di Inggris.

penyebab krisis ekonomi Paman Sam adalah akibat penumpukan hutang nasional yang mencapai 8.98 miliar triliun dolar AS. yang paling krusial adalah subprime mortgage, yakni kerugian surat berharga properti sehingga mengakibatkan bangkrutnya Lehman Brother, Merryl Lynch, Goldman Sach, Northen Rock, UBS dan Mitsubishi UF. 

Imbas krisis Global inipun juga di rasakan Jerman. Harian yang berada di Jerman. Der Tagesspiegel, yang terbit di Berlin berkomentar. "Jika tidak seluruh ketakutan menjadi kenyataan, sekarang terlihat betapa buruknya persiapan Jerman menghadapi penurunan konjunktur.... Negara tidak mampu lagi mengembalikan kemampuannya untuk bertindak. politik secara keseluruhan gagal mengambil manfaat dari laju konjunktur. Asuransi kesehatan, yayasan dana pensiun dan pasaran kerja tidak lagi kebal dari krisis."

Berbagai kalangan sudah memprediksikan akan dampak krisis keuangan yang melanda AS akan menjadi krisis global. Hal ini di karenakan ketergantungan negara terhadap AS sangat tinggi, baik di pasar keuangan maupun kegiatan ekspor-impor.

Krisis yang melanda AS, berimbas ke Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok, bahkan IHSG berada pada level tidak sehat. Bursa saham sempat istirahat beberapa hari. Lebih parahnya lagi krisis ekonomi berdampak pada produk andalan Indonesia yakni produk ekspor. Ekspor yang menjadi komoditi dan penghasil devisa negara, terutama produk pertanian (seperti minyak sawit, karet, kakao dan kopi), produk tersebut mendapat nilai tertinggi karena di bayar dengan nilai tukar dolar AS. 

Menurut Hendri, sebelum terjadi krisis hebat yang menimpa Indonesia sampai Agustus 1997, keadaan makro ekenomi masih terkendali, stabil dan aman. Namun, IMF menyarankan agar pemerintah Indonesia segera melakukan pengetatan uang. kebijakan itu akhirnya diamini pemertintah. "Kebijakan itu akhirnya memporak-porandakan sektor keuangan Indonesia," Ujarnya.

sistim kapitalis telah gagal akankah kita  berhadap pada sistim tersebut  mari kita beralih ke sistim ekonomi islam yang telah teruji mensejahterakan umat

Padahal hampir semua negara seperti AS, Eropa, Cina, Jepang, Malaysia dan negara lainnya mengambil langkah menurunkan tingkat suku bunga untuk mengantisipasi kekeringan likuiditas. Langkah BI menaikkan suku bunga mebuktikan Menteri keuangan  SBY-JK dan Gubernur BI tidak belajar dari kesalahan masa lalu.  Mereka lebih mempercayai IFM meski telah terbukti memjerumuskan Indonesia pada 1998," tegasnya. 

Lebih lanjut Hendri menilai, bahwa kebijakan tersebut menunjukkan keberpihakan pemerintah SBY lebih besar pada investor asing ketimbang rakyat banyak.

Krisis yang melanda belahan dunia, terutama negara utama pengusung ekonomi kapitalis, yakni AS, membuktikan bahwa ada yang salah dengan sistimnya. Tidak dapat di pungkiri krisis yang terjadi bukan sekedar persoalan teknis ekonomi, melainkan lebih pada pondasi ekonomi kapitalis yang rapuh.

paling tidak ada tiga sebab yang membuat ekonomi kapitalis kini mati suri.

Pertama: Sistim ekonomi kapitalis telah menyingkirkan emas sebagai cadangan mata uang, kemudian menjadikan dolar AS sebagai pendamping mata uang di negara-negara dunia. Akibatnya goncangan ekonomi sekecil apapun di AS akan menjadi pukulan yang hebat  bagi negara-negara lain.   

Kedua :Hutang-hutang ribawi alias bunga-berbunga telah menciptakan masalah perekonomian yang besar. Bahkan kadar hutang pokoknya terus mengembang sesuai dengan prosentase bunga yang berlaku sehingga menyulitkan negara mengembalikan pinjaman.

ketiga : Cacatnya sistim yang di gunakan di bursa dan pasar modal, yakni transaksi jual beli saham, obligasi dan komoditi yang tidak di sertai dengan adanya syarat serah terima komoditi yang bersangkutan, bahkan bisa di perjual belikan berkali-kali tanpa harus mengalinkan komoditi tersebut dari tangan pemilknya yang asli. 

Sebab lain yang menyebabkan hancurnya sistim ekonomi kapitalis adalah kesalahan memahami makna kepemilikan. Di mata para pemikir Timur dan Barat, kepemilikan umum adalah kepemilikan yang di kuasai  oleh negara, sedangkan kepemilikan pribadi merupakan kekayaan yang di kuasai kelompok tertentu. Akibat salah memahami fakta kepemilikan terjadilah goncangan dan masalah ekonomi. Sistim ekonomi kapitalis yang mengandalkan pada pasar bebas, privatisasi, dan globalisasi negara tidak bisa mengintervensi kepemilikan.

Padahal makna kepemilikan bukan sesuatu yang di kuasai oleh negara atau kelompok tertentu. Setidaknya ada tiga macam bentuk kepemilikan

Pertama: kepemilikan umum; meliputi semua sumber, baik yang keras, cair maupun gas, seperti minyak, besi, tembaga, emas dan gas, termasuk semua yang tersimpan di perut bumi, dan semua bentuk energi, juga industri berat yang menjadikan energi sebagai komponen utamanya. Dalam hal ini, negara harus mengekploitasi dan mendistribusikan ke rakyat.

Kedua: Kepemilikan negara. Kepemilikan ini diambil negara dari pajak, hasil perdagangan, industri dan pertanian   di luar kepemilikan ummum. 

Ketiga: Kepemilikan pribadi; kepemilikan ini bisa di kelola pribadi atau individu sesuai dengan hukum syariah.

Kehancuran sosialis dan kapitalis karena keduanya menjadikan kepemilika-kepemilikan ini sebagai sesatu yang di kasai negara atau kelompok tertentu (pribadi). Sosialis gagal dalam bidang ekonomi, karena menjadikan semua kepemilikan di kuasai negara. Sosialis berhasil dalam perkara yang memang di kuasai negara, namun gagal dalam perkara yang seharusnya di kuasai individu, seperti pertanian, perdagangan dan industri menengah.

Demikian halnya dengan yang dialami kapitalime. kehancuran sistim kapitalis di sebabkan karena menjadikan individu, perusahaan dan institusi berhak memiliki apa yang menjadi milik umum, seperti minyak, gas. sedangkan negara berada di luar dari semua kepemilikan tersebut. kondisi tersebut merupakan konsekuwensi logis akibat di terapkannya ekonomi pasar bebas, privatisasi dan globalisasi. 

Akhirnya semakin membuktikan bahwa, sistim kapitalis yang selama ini mengatur sistim ekonomi dunia mengalami mengalami goncangan yang hebat, di awali dengan rontoknya pasar modal, kemudian menjalar dan  pada akhirnya menjangkiti sektor- sektor lainnya. 

Akankah kita masih berharap pada sistim kapitalis yang saat ini sedag menderita penyakit kronis dan sulit untuk di carikan obatnya. Sedangkan obat yang di berikan dokter-doter ekonomi harganya teramat mahal, bahkan itupun tidak menajamin kesembuhan. yang terjadi sekarang justru membuat keadaan semakin parah dan di selimuti oleh perasaan panik. Inilah fakta, berakhirnya sistem kapitalisme, menyusul kematian sistim sosialis. 

inilah fakta, berakhirnya sistem kapitalis

Mujianto

(FE UMG) 

Kamis, 23 Oktober 2008

Dunia Fana

Sobat tentunya  kita pernah merasakan  kehilangan di tinggalkan seseorang yang begitu  dekat di hati kita, atau di tinggalkan orang yang kita sayangi, entah itu teman, saudara, anggota keluarga ataupun orang yang spesial di hati kita, entah karena sebab apa ? Tiba-tiba dia pergi begitu saja, kadang dengan pesan atau juga tanpa pesan dia pergi begitu saja, dan  menjauh dari kita.
Itulah hidup ada saatnya kita bertemu ada saatnya juga kita berpisah..! kemarin dia masih bercanda, hari ini tak terdengar canda tawanya lagi .! begitulah kehidupan dunia bagaikan panggung sandiwara,  penuh dengan adegan-adegan dan tipuan belaka.
Meski kita sudah paham bahwa kehidupan ini tidaklah abadi, tapi kita baru merasakan pedihnya ketika dia pergi dan menjauh dari kita. Ya, benar. Kita memang tidak abadi. Kita suatu saat pasti menghembuskan nafas yang terakhir dalam hidup kita. Menyusul teman dan saudara kita yang lain yang sudah lebih dulu ‘hijrah’ dari dunia ini dan meninggalkan gemerlapnya dunia yang fana.  Sobat muda muslim, ini sekadar kisah pengantar tulisan sederhana ini. Bahwa apa yang kita miliki bisa begitu saja meninggalkan kita. Harta yang kita miliki bisa hilang. Begitu pun sahabat yang telah menemani hidup kita, bisa saja pergi tanpa pesan meninggalkan kita dan dunia ini. Dan, suatu saat justru kita sendiri yang akan meninggalkan teman-teman kita, saudara kita, dan indahnya dunia ini. Bahkan, dunia ini pun akan berakhir dengan datangnya kiamat. Benar, dunia dan seluruh isinya ini adalah fana, Bro. Nggak abadi.
Memang benar bahwa kehidupan kita fana, dunia ini juga fana, tapi yang harus menjadi perhatian kita dan kekhawatiran kita adalah: dengan cara apa kita meninggalkan dunia ini? Pada saat seperti apa kita wafat? Dan, bekal amal apa yang kita bawa untuk dibawa menghadap Allah Swt.? Amal baikkah, atau justru amal buruk? Pilihan ada di tangan kita.
Pilihan? Betul. Sebab keyakinan kita tentang akhir dunia dan kehidupan akhirat adalah pilihan yang kita dapatkan setelah memahami hakikat penciptaan kita, alam semesta, dan kehidupan ini. Begitu pula dengan amalan yang kita lakukan, adalah atas dasar pilihan yang kita dapatkan setelah memahami hakikat dan tujuan kita selama di dunia ini. Masing-masing kita membawa amal kita. Bukan amalan orang lain. 
Sobat, kita berasal dari Allah Swt. dan akan kembali kepadaNya pada waktu yang telah ditentukan. Nah, selama di dunia ini kita juga diminta untuk beribadah kepada Allah Swt. Melaksanakan semua perintahNya dan nggak melakukan segala hal yang memang dilarang Allah Swt. Ini memang sederhana secara teori, tapi jarang yang bisa sukses dalam prakteknya. Semoga kita sih masuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman kepada Allah Swt. dan beramal sholeh untuk bekal kehidupan setelah dunia ini. Amin.

Cinta dunia? Sewajarnya saja
Mencintai dunia boleh saja. Sebab, dunia adalah tempat tinggal kita saat ini yang dipenuhi dengan segala gemerlap dan keindahan yang membuat kita terpesona. Tapi jangan khawatir, kita boleh kok menikmatinya. Allah Swt. berfirman:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…” (QS al-Qashash [28]: 77)
Sobat, kalo kamu pengen nikmatin keindahan dunia, silakan aja. Nggak dilarang kok. Ingin kaya? Monggo aja. Ingin mendapatkan status sosial yang tinggi menurut ukuran dan pandangan manusia, juga boleh-boleh saja. Belajar jenjang demi jenjang untuk mendapatkan ilmu dan gelar akademis, Islam pun tak pernah membatasi. Silakan.
Cuma nih, yang perlu dapet perhatian adalah jangan sampe kita terlalu silau dengan gemerlap indahnya dunia, sehingga malah bikin kita lupa diri dan melupakan Allah Swt. Kalo kita menikmati dunia bukan cuma yang halal, tapi yang haram pun diembat juga, itu namanya kita udah lupa diri, Bro. Bener.
Ada syair yang bagus dari sebuah nasyid yang mengingatkan agar kita tidak mudah tertipu dengan gemerlap dunia dan segala perhiasannya yang membuat kita lalai dan bahkan meninggalkan kewajiban. Begini sebagian lirik dari nasyid berjudul Fatamorgana yang dipopulerkan oleh Hijaz yang berkolaborasi dengan In Team: “...Deras arus dunia, menghanyutkan yang terlena/indah fatamorgana melalaikan menipu daya/dikejar dicintai bak bayangan tak bertepi/ tiada sudahnya dunia yang dicari/Begitu indah dunia siapa pun kan tergoda/harta pangkat dan wanita melemahkan jiwa/Tanpa iman dalam hati kita kan dikuasai/syaitan nafsu dalam diri musuh yang tersembunyi/Pulanglah kepada Tuhan cahaya kehidupan/Keimanan, ketakwaan kepadaNya senjata utama...” 
Alangkah lebih mengenanya jika tak sekadar membaca syairnya seperti ini. Coba deh dengerin lagunya yang easy listening ini. Biasanya, nasyid seperti ini memang bisa menggugah nafsiyah kita yang mungkin saja udah tertimbun begitu banyak kesibukan dan urusan dunia lainnya.
Benar, dunia begitu indah gemerlapnya. Tapi tak semua yang ditawarkan itu baik, bahkan mungkin adalah jebakan untuk tergoda mencicipi kemaksiatan yang dikemas dengan manis dan menarik. Minuman keras, perzinahan, judi dan sejenisnya, menurut hawa nafsu manusia memang menyenangkan. Tapi, karena semua perbuatan itu dilarang oleh Allah Swt., maka hanya akan menuai siksa dan dosa jika dilakukan. Jika tak bertobat, tentunya nerakalah tempat kembalinya. Naudzubillahi min dzalik. Yuk, kita sadar diri ya.
Belajar, berdakwah, berjihad, dan amal shalih lainnya seringkali memberatkan kita. Belajar seringkali dihinggapi rasa malas, berdakwah pun kerap mendapatkan tekanan yang akhirnya kita futur, termasuk berjihad dan amalan shalih lainnya menjadi beban berat kita. Padahal, semua itu jika kita tunaikan dan dibarengi dengan keikhlasan, insya Allah akan mendatangkan pahala, dan juga menjadi jalan menuju surga yang telah dijanjikan Allah Swt. bagi hamba-hambaNya yang beriman dan beramal shalih.
Dunia memang gemerlap, dan boleh saja kita nikmati. Tapi, jangan sampai gemerlap dunia itu membuat kita lalai dan meninggalkan kewajiban kita. Sewajarnya saja menikmati dunia, karena selebihnya dunia itu adalah ladang ujian yang harus menjadi perhatian kita agar tak terjerumus dalam tipu dayanya. 
Itu sebabnya, kita memang boleh saja memiliki banyak harta, tapi jangan sampe kekayaan yang kita miliki menjeremuskan kita ke dalam kesesatan atau membuat kita lalai dari mengingat Allah Swt. dan RasulNya. Yakni membuat kita malas berbuat baik atau enggan menginfakkan harta demi kemajuan Islam dan umatnya ini.
Yup, Islam nggak melarang kita menikmati segala macam perhiasan dan pernak-pernik yang ditawarkan dunia. Tapi, sewajarnya saja kita meraihnya. Jangan sampai kita tertipu dan gelap mata mencintainya untuk terus mengejarnya bak bayangan tak bertepi atau terus dicari seolah tiada bosannya dan tiada akhirnya. Semoga tidak demikian yang kita lakukan.

Jangan takut mati
Kamu yang ngefans sama grup band Ungu, pasti hapal deh lagu “Andai Kutahu” yang dinyanyikan Pasha, vokalisnya. Seperti ini nih sebagian liriknya: “Andai Kutahu, kapan tiba ajalku. Kuakan memohon: Tuhan tolong panjangkan umurku. Andai kutahu, kapan tiba masaku, kuakan memohon: Tuhan jangan Kau ambil nyawaku. Aku takut, akan semua dosa-dosaku. Aku takut dosa yang terus membayangiku…” 
Hmm.. sayangnya ‘permintaan’ Pasha dan Ungu-nya nggak bisa dikabulkan. Sebab, Malaikat Ijrail tuh kalo mo datang nyabut nyawa kita nggak pake ngasih kabar dulu, bahkan sekadar “missed call” sekalipun. Kalo ajal kita udah tiba, ya langsung aja diambil, gitu lho. Nggak bisa ditangguhkan. Allah Swt. berfirman: 
“Maka jika telah datang waktunya (ajal), mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS al-A’raaf [7]: 34)
Bro, meski demikian, kita nggak usah merasa takut mati. Sebab, semua makhluk hidup pasti akan mati. Cuma nih, kalo pun boleh takut adalah kalo kita selama di dunia ini nggak nyiapin bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. Kalo udah siap bekal mah insya Allah nggak bakalan takut. Sebab, risiko orang hidup yang paling tinggi adalah kematian. Berani untuk hidup, berarti berani menghadapi risiko kematian. 
Masalahnya, gimana dengan bekal kita? Kalo dosa yang kita koleksi, sangat wajar jika kita takut menghadapi kematian. Itu sebabnya, seminimal mungkin kita nggak berbuat dosa. Syukur-syukur kalo nggak pernah berbuat dosa. Tapi, manusia nggak ada yang sempurna kayak gitu deh. Pasti ada salahnya. Itu sebabnya, Rasulullah ngasih tahu bahwa seluruh bani Adam tuh nggak bisa lepas dari salah (dosa). Nah, sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang segera bertaubat. Dan, jangan “tobat sambal”, lho. Tahu istilah “tobat sambal”? Yup, sekarang bilang tobat, besoknya malah ngulangin lagi kemaksiatan. Aduh, jangan sampe deh ya. Soalnya, rugi benar kita kalo pas lagi ngelakuin perbuatan dosa, eh nyawa kita malah diambil. Naudzubillahi min dzalik.
 Sobat, betul bahwa kita jangan takut menghadapi kematian. Tapi bukan berarti kita lantas menikmati dunia sebebasnya yang kita inginkan seolah nggak akan ada kematian. Justru sebaliknya, “jangan takut menghadapi kematian” harus diartikan bahwa hal itu pasti terjadi. Biasa aja gitu lho. Bahkan dunia ini juga akan berakhir. Itu sebabnya yang diperlukan adalah persiapan. So, tugas kita hanyalah berusaha sebaik dan sebanyak mungkin untuk mengumpulkan pahala.
Boys and galz, orang yang baik-baik pasti akan mati, begitu pula dengan orang yang bermaksiat pasti akan mati juga. Termasuk, orang yang giat berdakwah dan berjuang untuk Islam juga akan mati, dan tentu orang yang diam sambil bengong juga bakalan mati. Bedanya adalah nilai dan amal yang dibawanya untuk menghadap Allah Swt. Betul ndak?
Ayo berjuang, seperti pesan Shoutul Harokah dalam bait syair di bawah ini: “Mengarungi samudera kehidupan, kita ibarat para pengembara. Hidup ini adalah perjuangan, tiada masa tuk berpangku tangan. Setiap tetes peluh dan darah tak akan sirna ditelan masa. Segores luka di jalan Allah, kan menjadi saksi pengorbanan…”. Kita bisa kok, sobat! Semangat!

Mujianto

Selasa, 21 Oktober 2008

Jadilah Yang Terbaik

 1. Agama Islam adalah agama yang paling sempurna
Allah SWT berfirman : “…pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang…”(Q.S. Al-Maidah : 3)

2. Hukum Islam adalah hukum yang paling baik
Allah SWT berfirman : “Apakah hukum Jahilliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Q.S. Al-Maidah : 50)

3.Petunjuk Nabi SAW adalah petunjuk yang paling baik
Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah Kitab Allah, dan sebaik-baiknya petunjuk ialah petunjuk Muhammad, sejelek-jelek urusan adalah perbuatan bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (H.R. Muslim)

4. Manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Kmai telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.S. At-Tin : 4)

5. Ummat Islam adalah ummat yang terbaik
Allah SWT berfirman : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali-Imran : 110)

KRITERIA ORANG TERBAIK
1. Memahami agama
Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang Allah kehendaki seseorang untuk menjadi orang baik, Allah pasti memberi dia paham dalam agama.” (H.R. Bukhari)

2. Belajar dan mengajarkan Al-Qur’an
Nabi SAW bersabda : “Sebaik-baik orang diantaramu ialah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya kembali kepada orang lain.” (H.R> Bukhari)

3. Orang yang paling taqwa

Dari Abu Hurairah r.a, Rasullullah ditanya : “Siapakah orang yang paling mulia?” Nabi Menjawab : “Yang palin mulia diantara mereka.” (H.R. Bukhari Muslim)

Allah SWT berfirman :”…sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu…” (Q.S. Al-Hujurat : 13)

4. Memiliki hati yang bersih
Dari Abdullah bin Amr bin ASh, ia berkata, Rasulullah ditanya : “Siapakah orang yang paling baik?” Nabi menjawab : “Orang yang paling baik ialah otang yang memiliki hati yang bersih, lisan yang jujur.” Nabi ditanya : “Apa itu hati yang bersih?” Nabi menjawab : “ialah yang taqwa, yang bersih, yang tiada dosa, tiada durhaka, dan tidak hasud (iri hati) terhadap yang lain.” (H.R. Ibnu Majah)

5. Memiliki akhlaq baik
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah mereka yang baik akhlaqnya.” (H.R. Abu Dawud)

Mujianto

Kamis, 25 September 2008

Ketika Ramadhan Berlalu

Hampir genap sebulan Ramadhan menghampiri kita. Umat Islam menyambut dengan suka cita. Banyak yang memperbaiki penampilan menjadi lebih sopan. Pergaulan juga dibatasi dengan dalih sedang berpuasa dan menahan nafsu. Banyak yang memperbanyak amal ibadahnya. Memperbanyak sholat berjama’ah, tilawah kalau bisa khatam qur’an sekali atau bahkan dua kali, sedekah dan zakat tak lupa dikeluarkan, tiap hari sholat tarawih di masjid, memperbanyak amalan sunnah dan sholat malam. Mereka berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah dan memperbaiki diri karena Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan rahmat.
Dan ketika Ramadhan berlalu, apa yang terjadi? Banyak dari kita yang kembali pada kebiasaan masing-masing. Penampilan buka-bukaan, pergaulan tidak ada batasnya. Amal ibadah pun berkurang kadarnya. Pergi ke masjid kalau tidak malas, tilawah cukup satu lembar sehari, sedekah dan zakat pun dikeluarkan kalau tidak lupa, amalan sunnah dan sholat malam pun mulai ditinggalkan. Lantas apa gunanya memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan jika di bulan selain Ramadhan kita menyepelekan amal ibadah kita? Apakah kita memperbanyak amal ibadah hanya karena Allah melipatgandakan pahala di bulan Ramadhan, lantas kita bisa bermalas-malasan di bulan yang lain karena Allah tidak melipatgandakan pahala di luar bulan Ramadhan. Pada hakekatnya, tanpa pemahaman tuntunan syariat puasa, hakikat puasa dan nilai-nilai puasa, puasa yang dijalani tidak akan memberi pengaruh yang positif yaitu berupa peningkatan taqwa dan hanya menjadi rutinitas belaka yang tidak ada manfaatnya, sehingga kita hanya menjadi orang-orang yang merugi. Seperti hadist Rasulullah, “Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.” (HR. Nasa’i dan Ibnu Majah)
Seseorang yang dianggap sukses adalah yang bisa membawa semangat ruhiyah Ramadhan pada sebelas bulan yang lain, yaitu yang bisa melaksanakan konsistensi beramal saleh dan menjaga pengendalian diri. Jadi tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Maka ketika Ramadhan berlalu, kita bisa mempertahankan kualitas amal ibadah dan pengendalian diri kita di luar bulan Ramadhan seperti kita laksanakan di bulan Ramadhan. Bahkan kita harus selalu memperbaiki diri tidak hanya di bulan Ramadhan saja, baik itu menyangkut penampilan, pergaulan maupun amal ibadah kita. Mengenai siapa-siapa yang sukses di bulan Ramadhan hanya Allah yang mengetahui tingkatan taqwa seseorang. Kita hanya berusaha untuk meningkatkan ketaqwaan kita tidak hanya di bulan Ramadhan namun juga di sebelas bulan yang lain. “Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” (QS An Najm : 32)
Pada akhirnya, tulisan diatas adalah muhasabah untuk diri saya sendiri. Semoga saya bisa mempertahankan semangat ruhiyah Ramadhan di luar bulan Ramadhan sehingga saya bisa selalu memperbaiki diri. Semoga Allah memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan yang akan datang. Amien.
Ramadhan berlalu, dan umat Islam akan menyambut datangnya hari yang fitri. Tak lupa saya mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum, Kullu ‘amin wa antum bi khoir (Semoga Allah menerima amal kami dan amal anda, puasa kami dan puasa anda, semoga kita semua senantiasa dalam kebaikan), amien. SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN ATAS SEGALA SALAH DAN KHILAF 
Mujianto

Sabtu, 13 September 2008

Marhaban Ya Ramadan

Assalaamu ‘alaikum Wr.Wb. Wahai Saudara-saudaraku tercinta, Tanpa terasa waktu terus bergulir….. dari jam ke jam….hari ke hari…dan bulan berganti bulan….. pada akhirnya kita kembali menemukan dan mendapatkan suatu saat, dimana Allah mengundang dan menjamu seluruh Muslim di dalam suatu pesta besar…. Pesta dimana kita semua dapat sepuas-puasnya mereguk rahmat dan ampunan Allah Pesta dimana kita diberi kesempatan besar untuk berjumpa dengan dengan Sang Pencipta Pesta dimana si fakir, si miskin dan si yatim diberi kesempatan untuk merasakan nikmatnya rizki melalui tangan-tangan kita sebagai orang yang berkecukupan…. Oh…betapa meriahnya pesta tersebut, Dialah bulan Ramadhan……
Tangis haru bercampur gembira meliputi kita semua, sebagai hamba Allah yang selalu merindukan kehadirannya Akankah kita termasuk hamba-Nya yang beruntung? hamba yang menyambut jamuan-Nya dengan penuh persiapan? hamba yang menghadiri jamuan-Nya dengan “Iman” dan “Ihtisab (mengharap ridho-Nya)”? Semoga Allah mendengar dan meng-ijabah pinta dan harapan kita semua….
Saudaraku… aku adalah salah satu teman karibmu dan rekan seperjuanganmu, Sekian lama aku telah mengenal, bertemu, bertegur sapa dan berinteraksi denganmu Tawa canda, senda gurau, bahkan perselisihan, sudah sekian kali kita alami bersama. Saat ini aku sangat menyadari, bahwa setiap kali kekhilafan dan kesalah pahaman yang terjadi adalah semata-mata karena kebodohan, keangkuhan dan kelemahanku sebagai seorang insan biasa, Betapa meruginya diriku, sekiranya di saat aku bersiap mengahadiri jamuan Allah di bulan Ramadhan, masih ada saudara-saudaraku yang terluka hatinya karena kedzaliman tingkah laku dan ucapanku……!!!
Astaghfirullah……, Astaghfirullah……, Astaghfirullah……
Saudaraku, hanya melalui website ini…. disertai dengan segala ketulusan dan kerendahan hatiku….. Aku memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kedzaliman yang telah aku perbuat, Aku memohon maaf atas segala segala prasangka buruk terhadapmu yang pernah terbersit di hatiku selama ini, Kiranya Saudaraku sekalian berkenan mengabulkan permohonanku, Dan Aku bermohon semoga Allah pun mengampuni dosa kita semua….aamiin.
Marhaban yaa Ramadhan…. Insya Allah kami semua akan menyambutmu dengan semangat Iman..
Wassalaamu ‘alaikum Wr.Wb.
Mujianto

Sabtu, 09 Agustus 2008

ALAM SEMESTA

Suatu malam Rasulullah SAW meminta izin kepada istrinya, Aisyah, untuk shalat malam. Dalam shalatnya, beliau menangis. Air matanya mengalir deras. Beliau terus beribadah hingga sahabat Bilal mengumandangkan azan Subuh. Beliau masih menangis saat Bilal datang menemuinya. ''Mengapa Tuan menangis?'' tanya Bilal. ''Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosa Tuan baik yang lalu maupun yang akan datang?''  
Nabi menjawab, ''Bagaimana aku tidak menangis, telah diturunkan kepadaku malam tadi ayat ini, 'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka'.'' (Ali 'Imran: 190-191).
Selanjutnya Rasullullah berkata: 
"Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikir dan merenungkan kandungan artinya"

Alam semesta, menunjuk kepada dua ayat di atas, adalah ayat, yaitu tanda atau rambu bagi sujud dan kuasa Allah. Sebagai ayat, alam semesta ini harus dibaca dan dipelajari hingga menimbulkan iman dan kekaguman (khasy-yah) yang makin besar kepada al-Khaliq. Nabi pernah memberikan arahan agar manusia tidak memikirkan Zat Allah, tetapi cukup merenungkan alam ciptaan-Nya. Kata beliau, ''Pikirkanlah ciptaan Allah, dan jangan memikirkan Zat Allah.''
Jadi, ayat-ayat Allah itu ada dua macam. Pertama, ayat-ayat berupa Kitab Suci (qauliyah). Kedua, ayat-ayat berupa alam semesta sebagai ciptaan Allah (kauniyah). Menurut filsuf Muslim, Ibn Rusyd, alam semesta justru merupakan ayat-ayat Allah yang pertama. Dikatakan demikian, karena sebelum Allah SWT menurunkan Kitab Taurat, Injil, dan Alquran, Allah telah menciptakan alam jagat raya ini. Karena alam adalah ayat, maka sebagaimana sepotong firman adalah ayat, maka sejengkal alam juga ayat. 
Sebagai ayat, alam ini selalu bergerak memenuhi tujuan penciptaan. Karena itu, penelitian terhadap alam diduga kuat dapat mengantar manusia menemukan dan meyakini wujud Allah dan kuasa-Nya. Sebagai ayat, alam ini juga mengandung hukum-hukum Allah yang dalam terminologi Alquran dinamakan takdir dan sunatullah. 
Takdir merupakan hukum-hukum Allah yang diberlakukan pada alam fisik (makrokosmos), sedangkan sunatullah merupakan hukum-hukum Allah untuk alam sosial (mikrokosmos). Sebagai hukum-hukum Allah, keduanya, takdir maupun sunatullah, mengandung kepastian dan determinasi. Manusia, karenanya, tidak mungkin dan tidak dapat melawannya. 
Manusia, tidak bisa tidak, harus meneliti dan mempelajari alam dan fenomena alam agar mengenali hukum-hukum Allah yang terkandung di dalamnya. Pengenalan terhadap hukum-hukum Allah itu, dengan sendirinya, akan mendatangkan kemudahan dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia di muka bumi. Alam semesta dengan begitu benar-benar menjadi rahmat dan nikmat, bukan menjadi laknat dan petaka bagi umat manusia.
Wallahu a'lam.
Mujianto 

BANGKITNYA UMAT DENGAN ISLAM

Berbicara tentang kebangkitan, berarti berbicara tentang usaha masyarakat untuk keluar dari keterpurukan yang selama ini melanda.Berbagai upaya yang telah di lakukan,namun hasil yang di peroleh tidak mampu membangkitkan umat secara keseluruhan. Lantas apa yang mesti di lakukan untuk meraih kebangkitan ? kebangkitan apa pula yang di inginkan untuk mengubah keadaan yang ada saat ini? 
kebangkitan yang paling mendasar adalah kebangkitan dari segi pemikiran.Ini berarti, harus ada upaya mengubah pemikiran/cara berfikir masyarakat yang ada saat ini tentang segala hal yang terkait dengan seluruh aspek yang menjadi pokok permasalahan. Dengan berubahnya pemikiran masyarakat, berubah pula pemahaman yang nantinya akan mengubah perilaku.
saat ini pemikiran masyarakat dicekoki dengan ide-ide pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme). Masyarakat abahkan mendudukkan fungsi Tuhan (agama) pada wilayan pribadi saja (ibadah mahdah), sedangkan untuk persoalan kemasyarakatan Tuhan (agama) dianggap tidak memiliki andil. inilah kesalahan berfikir masyarakat kita saat ini yang pada akhirnya menjadikan mereka senantiasa terkungkung dengan persoalan yang tidak bekesudahan.
Hal lain yang menjadi faktor kebangkitan adalah bersatunya umat Islam untuk meraih kebangkitan. Ketika umat Islam besatu maka dijamin akan menghimpun kekuatan yang sangat besar untuk mengalahkan negara adikuasa (AS). Saat ini selayaknya umat Islam menyatukan barisan langkah untuk menghimpun kekuatan dengan menjadikan Islan sebagai kepemimpinan berfikir dan menjadikan institusi Islam (Khilafah) sebagai payaung kekuasaan. Hanya dengan adidaya Islamlah, yakni khilafah, yang akan mampu melawan negara sekutu-sekutunya yang selama ini terbukti menjadi otak dari keterpurukan umat yang tejadi.
Lagi pula ALlah telah menerangkan dalam QS ar-Ra'd ayat 11: sesunguhya Allah tidak akan merubah keadaan seuatu kaum sebelun kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka. Jadi, ketika masyarakat ingin mengubah kondisinya maka sepantasnyalah mereka berusaha untuk bangkit dengan Islam sebagai kepemimpinan berfikir dan Negara Islam sebagai kekuatan.
wassalam a'lam bi ash-shsawab.
Mujianto

Minggu, 06 Juli 2008

DUNIA "KITA SEMUA"

Sikap hidup para individu, ragam nilai masyarakat, dan amanah kolektif membuat umat Islam sebagai umat yang tangguh. Mereka cenderung untuk "tidak banyak menuntut', tapi 'banyak berbuat". Mereka juga sudah menolong sesama dan menyumbangkan segala yang di butuhkan negara atau masyarakat. Keadaan ini menjadikan umat terasa sebagai satu kesatuan yang punya tujuan yang bersama. meminjam istilah Ibnu Khaldum dalam mukadimah,mereka menjadi kaum yang mempunyai solidaritas yang sangat kokoh. Kehidupan masyarakat terasa sebagai dunia "kita semua".
Kesadaran akan hidup untuk ibadah dan kesadaran akan amanah kolektif membuat nilai-nilai senantiasa terjaga. Ini membuat rakyat secara umum merasa mendapat panduan. Memahami beberapa jauh masyarakat Islam mampu menjaga nilai-nilai mereka sebenarnya dengan mudah kita dapatkan dengan mengakati tokoh-tokoh yang menonjol dalam peradaban Islam. Berbeda dengan masyarakat Kapitalis yang menempatkan para pengusaha sebagai "suri teladan", dalam masyarakat Islam, "suri teladan" itu adalah ulama dan cendekiawan. Ulama dan cendekaiwan sangat menguasai bidangnya dan sangat superior dalam masyarakatnya, tak beda dengan para profesor bisnis di jaman sekarang. Para ulama besar seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Annas, fudlail bin Iyyadh, dan Sufyan Ats-tsauri mempunyai wibawa yang sangat tinggi sebagai "tak kalah wibawa dari para pakar bisnis seperti George Soros dalam Philip Kotler di Barat. Keadaan ini membuat masyarakat Islam lebih tahan terhadap godaan materialisme. Dunia Islam tidak berubah menjadi dunia "perut saya" sebagaima masyarakat materialis Barat dewasa ini. Hancurnya kekhalifahan Turki Utsmani, diakui banyak pihak, justru karena penjagaan dari para ulama ulama dan cedekiawan memudar.

m.anto04@yahoo.co.id